Selasa, 28 Januari 2014

Aku.................
Hanyalah secuil kisah untukmu
Sepotong kenangan
Semisal setetes rintik
Hinggap di bahu
Tersentak lalu tertepiskan

           Kau...........
           Adalah seumpama kertas
           Yang selalu ingin ku ukir
           Tentang sebuah harapan
           Tapi..........
           Aku tau
           Kau terlampau lelah bersamaku
           Lalu raib, hilang............

Dan KITA.............
Pernah menjadi setengah kisah dramatis
Mengabadikan cinta dalam hitungan detik
Diam, membisu lalu terbang.............


Dan KITA...........................
Pernah membungkus janji pada senja
Mengukir nama kita sepanjang angin berhembus
Namun tidak ada kamu, senja membuatku merasa di timbun kenangan
Senja berduka.......sang pemuja telah memilih pergi
dan tak mungkin kembali...............
Senja di pantai losari
BY : EA LISNAWATI







Jumat, 24 Januari 2014

Yang didarat senang memainkan ombak
Menyusuri ombak demi ombak berdeburan lembut di pantai
Kondisi cuaca yang menyingkapkan harapan dan pengharapan
Bersama sinar sunlight yang menyingkap petang

Mereka yang berdiri memainkan selancar
Mengarungi ombak demi ombak
Pada pandangan yang ada
kemampuan ombak memecah
Perasaan campuk aduk antara tertarik dan takut

Akankah guncangan yang kuat dan mengejutkan
pada pertemuan ombak tak terduga
membuat selancar hilang, mengapung
Ataukah bertahan 

Akankah kesenangan belaka
Seolah-olah sebuah jendela telah terbuka
Kedunia yang tak terbayangkan....
Ombak nampak melupakan kenyataan ini
Ketika membuat keputusan
Ombak tak berwujud, seperti kekuasaan tak terbatas
 

Nelayan, pelaut dan beberapa kisah sedih
Dimainkan seolah menjadi teman lama
Ombak demi ombak adalah
Sebuah rumah simpang siur tak terhenti

Serupa dengan hidup tak ada yang dapat merubah takdir
Tak ada yang dapat menghentikan masalah
Selain pada Tuhan yang agung.





By : EA LISNAWATI








hujan mengitari alam yang hijau
Tik..tik..tik...
Bunyi hujan ibarat nada nyanyian
Bunyinya bergelombang
Seiring angin yang berlalu lalang di udara
Dahan-dahan bergoyang menyambut gemuruh
Kebun, pohon, dan genting, semua basah...

Tik..tik..tik...
Bunyi hujan adalah kesempurnaan cinta
Dalam hidup ada hujan, ada basah, ada air
Ada kesempurnaan.....

Tik..tik..tik...
bunyi hujan
Hujan tak pernah salah
Tanah longsor bukan salah hujan
Banjir melanda bukan salah hujan
Padi terendam lalu mati bukan salah hujan
Hujan adalah berkah....

Syukuri hujan dalam setiap langkah
melangkah dan terhalang hujan
Jangan salahkan hujan
Tapi berusaha bagaimana cara menagani hujan

Hujan adalah hukum alam
Bersyukurlah memiliki hujan
Memiliki tanah indonesia
Memiliki alam hijau
Memiliki iklim tropis

Hujan...hujan...turunlah....
Aku bersyukur setiap tetesmu
Dapat menghidupi berjuta isi alam





BY : EA LISNAWATI


















































































































































































Selasa, 21 Januari 2014

Masih terasa sisa-sisa luka 
terus membekas menyayat-nyayat hati
Dari hari ke hari
Aku diam dan terus diam
Saat aku terbangun aku sendiri
Tanpa Kau Menyapa lagi

Aku tak tau mengapa engkau berubah
Mengapa seketika engkau lenyap dalam pandanganku
Padahal cintaku telah aku rasa begitu indah bersamamu
Aku terlukaa......

Kau buat semua begitu indah
Hingga Aku harus terjatuh begitu dalam
Saat kau pergi jauh meninggalkan cinta
Aku sakittt.....

Tahukah kamu, Aku sangat ingin terus bersama
Aku ingin merasakan suka dan duka bersama
aku ingin mengisi hari-hariku bersama
Itulah keinginan yang besar untukmu

Tahukah kamu, mengapa aku diam
Karena aku tau kamu begitu keras, kamu ego tapi aku mencintaimu
Aku tau kamu butuh diriku tapi kamu tak mampu mencintaiku
Namun aku harus pasrah bahwa Sang
Khaliklah penentu sgala-galanya.............













BY : EA LISNAWATI S,Farms

Warung blogger