Selasa, 21 Mei 2013




Sebuah Kisah perjalanan Cinta di Ujung Maut ini terjadi pada seorang gadis yang cantik.

Berawal dari keinginan yang kuat untuk memiliki cinta sejati seorang gadis mengiyahkan akan ungkapan cinta dari seorang pria semata lewat dunia maya. Mereka sama-sama berada pada satu kota namun si pria belum pernah melihat gadis itu, begitupun sebaliknya. Pria itu adalah seorang pelayaran yang sedang mengarungi samudera, ia mengenal wanita ini lewat seorang temannya. Sudah sebulan mereka menjalani hubungan dengan harmonis dan semakin akrab saja, karena komunikasi mereka lancar. Hingga pada hari dimana mereka di pertemukan oleh sang waktu.
'Hey,,,, apa kabar, ?'
'Baik, kalau kamu gimana ?'
'baik Juga?'
'Ra, gak nyangka ya, akhirnya aku bisa melihat kamu, ternyata kamu cantik dan manis..!'
'Iihh.. kamu gombal deh, hmm biasa nih pertemuan pertama, rayu gombalnya laris ..!
'Siapa yang gombal, beneran kok,...! Ra, kamu gak kecewa kan nerima aku, karna aku nih jelek, uda gitu hitam lagi..! 
'Yee, siapa yang kecewa kamu itu pangeran aku, kamu uda jauh-jauh datang cuma buat nemani aku malam tahun baru, Wan makasih ya...?
'Makasih kenapa sayang, aku kan ingin kamu bahagia, katanya kamu kangen jadi aku datang...!'
'Iyya Makasih , ini pertama kalinya aku bahagia, ada yang perduli tentang apa yang aku inginkan..!'
'Maksud kamu Apa sayang,.. emangnya belum ada yang kasi sulprise kaya gini ya..!'
'Belum, biasanya aku lalui malam tahun baru sendiri aja,!'
'Oohh, begitu, hmm kamu uda makan ,nih aku bawain makanan buat kamu..!'
 
'Wah, Makasih ya..!'
'Ya...aku juga bawa coklat nih buat kekasihku, semoga kamu suka ya...sayang..!'
'Waahh...sekali lagi makasih ya Wan, kamu orangnya baik..!'
'Iya dong , kan buat orang yang di sayang....!'


Mereka makan coklat bersama sambil memandangi kembang api yang melintas di langit, akhirnya mereka sama-sama melewati malam tahun baru dengan penuh kegembiraan, mereka mendengar musik dan saling tertawa hingga mereka tidak tidur semalaman, karena hanya berada di bawah kolong langit saling bercerita, bercanda berdua, sepertinya mereka sangat cocok.


Mentaripun menyingsing tandanya sudah terlewati lagi satu malam terindah malam tahun baru yang indah bagi  mereka, akhirnya Wawan pamit pulang, seakan berat hati Wawan meninggalkan Rara begitupun sebaliknya.

'Ra , aku akan kembali nanti sore, aku pulang tidur dulu ya,!'
'Ya sayang, benaran ya kamu datang..?'

'Iya sayang, Assalamualaikum?'

'Walaikumssalam..!'



Keakraban mereka semakin mesra saat itu, pada mulanya semua hanya lah mimpi bagi Rara untuk bisa duduk di samping sang kekasihnya.
Wawan sangat menyayangi Rara, sore itu ia membawakan Rara coklat lagi, ketika Wawan yang sedang menuju tempat tinggal Rara, disana ia mendapatkan Rara yang sedang terbaring sakit, Rara sakit karena kurang beristirahat karena kesibukanya di kampus dan malamnya ia harus mengerjakan tugas-tugas dari dosen belum lagi ia harus meledeni Wawan yang saat itu harus menelpon setiap malam kala mereka kangen dan punya waktu untuk saling mengobrol. Hal ini hampir setiap malam menjadi kebiasaan sebelum tidur menelpon dulu. Rara enggan untuk memberitahukan Wawan, takut kuatir hingga Wawan sedikit kecewa karena dalam kondisi buruk Rara tidak menyampaikan padanya:
'Hay Wan, kamu kenapa, kamu marah ya,, kok diam?'

'Ra, kenapa gak bilang kalau kamu sakit?'

'Maaf Ya Wan, gak mau bikin kamu kuatir, aku tau kamu orangnya sibuk, gak mau ngerepotin juga?'
'Tapi kamu itu sakit Ra, kamu anggap aku ada gak sih?'
'Wan , jangan ngomong gitu donk, gak enak dengarnya!'
'Kita ke rumah sakit ya Ra' kamu harus periksa ke dokter?'

'Wan, kamu beliin aku obat saja ya di apotik?'

Wawan segera memenuhi permintaan kekasihnya, Wawan terus menemani Rara hingga Rara sembuh dari penyakit itu. Tiba saatnya Wawan harus kembali mengerjakan tugasnya sebagai Capten ia harus tepat waktu, namun sebelum Wawan berangkat Rara sempat merasakan sakit hati yang ia pendam, ia menemukan sms di Hp Wawan yang berbunyi "Yank, telpon aku ya..." nomor baru yang tidak memiliki nama itu menjadi duri dalam batin Rara, namun karena tidak ingin bertengkar dengan Wawan, Rara yakin saja kalau Wawan tidak mungkin berkianat padanya, apalagi selama ini perhatian Wawan padanya sangat besar.
Wawan pamit pada Rara, sebelum itu Wawan mengikrarkan janji di depan Rara :

'Ra, Tahun depan, aku akan melamar kamu tepatnya setelah kamu selesai kuliah dan di bulan kelahiran kamu, bulan februari, apa kamu siap Ra?'

'Benar Wan...?'

'Iya, aku janji, kita akan bersatu, dan kita akan bahagia...?'

'Makasih ya, aku pegang janji kamu, hati-hati ya di sana...jangan lupa kalau ada sinyal kasi kabar selalu..?'

'Iya sayang, aku pamit ya... jaga kesehatan dan istirahat banyak..?'

'Iya... kamu juga ya...?'

'Oke...sayang..'

Setelah Wawan mengecup kening Rara , iapun memberi salam dan lenyaplah Wawan dari pandangan Rara, dengan hati yang sedih sekaligus bahagia Rara pun melangkah ke kamarnya, kini tiba-tiba ia merasa sepi seakan tidak rela secepat itu harus berpisah dari wawan, 15 menit kemudian Hp Rara berbunyi , setelah di buka ada SMS dari Wawan, 'Bunda, jangan sedih ya, Ayah sayang ma bunda ayah janji akan bersama bunda selamanya, Bunda jaga diri baik-baik ya'. Demikian sms yang di terima Rara, dengan tersenyum Rara membalas sms itu, 

'Iya, jaga diri di laut ya.. do'aku bersamamu selalu sayang i love u...!'

Kata Bunda membuat Rara makin sayang pada Wawan.
Sudah berjalan dua bulan, hubungan mereka mulus-mulus saja, dan komunikasi sangat lancar, hari-hari semakin indah Rara rasakan, Rindu yang dalam menjadikan dia terus semangat untuk menantikan pulangnya sang kekasih dari pelayarannya.

Suatu malam tepatnya dua hari sebelum hari ulang Tahun Rara, Rara sempat menelpon Wawan ingin memberi tahukan agar Wawan agar tidak melupakan hari ultahnya , namun Hp Wawan terus di rijek, entah apa yang terjadi, ia coba kirim pesan namun tidak di balas, Rara sedikit kesal hingga dia mengirim sms lagi.

'Wan, kamu kok gak angkat telponku, sms juga gak di balas, kamu kenapa sibuk atau lagi ngapain?'

Masi tidak di balas lagi, siangnya Rara menelpon lagi, kali ini yang angkat orang lain, katanya temannya Wawan di kapal, ' Maaf saya bukan Wawan, saya temannya, Wawan lagi sibuk jadi saya yang angkat?'
Rara sedih, langsung kirim pesan sms,
 'Wan, tidak biasanya, kalau kamu sibuk pasti sms sibuk kesini, kamu berubah aku gak percaya kamu tidak punya waktu buat aku?'

Dua hari berlalu, hari ulang tahun juga tak ada ucapan dari Wawan, sungguh tega sekali Wawan membiarkan Rara sedih, hingga tiba-tiba Hp berbunyi, Wawan memanggil, 

'Hallo....Ra, maaf ya, aku gak kasi kabar, aku sibuk sayang, oya kamu ganti emailku ya, boleh gak aku minta soalnya ada yang mau aku kirim lewat email'.

 Serasa nyesek dada bukannya ngucapin selamat ultah malah ngomongin email, Rara merasa aneh pada Wawan iapun memberitahukan kode emailnya karena Rara sengaja ganti supaya ia tau kapan Wawan buka emailnya pasti akan menelpon karna email sudah terganti, Rara sedih cuma itu saja yang di inginkan Wawan , dia seakan tak butuh Rara lagi, berminggu-minggu sudah berlalu Rara semakin terpuruk dengan keadaan hubungan mereka tak ada kabar dan ibarat di telan bumi, ia cuma bisa pasrah namun tidak ikhlas melepaskan Wawan, apalagi kasih sayang semakin besar selama dua bulan walau singkat namun berkesan. Rara semakin kurus terlihat dari badannya yang semakin mengecil, Separah itukah cinta membuat Rara tersiksa, namun perasaan tidak bisa di bohongi Rara tidak bisa hidup tanpa Wawan, segala usaha ia lakukan, namun tak ada respon dari Wawan. Rara mencoba mencari tau, dengan mengecek Fb Wawan namun akunnya sudah tertutup, lalu ia mencoba mencari lewat pencarian nomor, akhirnya dia mendapatkan fb baru Wawan, lebih sadis lagi fb itu bertunangan dengan seorang cewek dan tanggal pembuatanya pada tanggal ulang tahun Rara, tepatnya sebulan yang lalu, darah berdesir seperti ingin tumpah dari kepala.

'Dasar laki-laki brengsek...!'

Rara menangis, begitu sakitnya hati Rara rasanya tercabik-cabik.

'Jadi ini alasan kamu meninggalkan aku Wan, 
cuma karena kamu sudah dapatkan penggantiku, 
apa kurang baik aku padamu, apa kurang setia aku padamu, 
apa kurang cintaku padamu, kenapa kamu tega Wan', 

Rara menangis sejadi-jadinya, lalu ia mengambil Hp dan lansung sms ke nomornya Wawan :

 ' Wan, aku tau, aku tidak penggalaman dalam menilai sosok laki-laki, aku tidak penggalaman dalam mencintai orang, tapi aku punya cinta yang tulus buat kamu, kenapa kamu tega menduakanku di belakang, kamu punya cewek lagi dan aku sudah lihat fb barumu, kamu tega Wan, apa salahku ke kamu, apa karena aku gampang kamu bego-begoin Wan, tidak Wan, tidak seharusnya kamu perlakukan aku seperti ini, cinta itu tulus' .


Demikian kata hati pilu Rara namun masi saja tidak ditanggapi Wawan.
Tanpa alasan itulah membuat Rara merasa tidak adil, setidaknya jika Wawan tidak mencintai Rara lagi ia bisa jujur bicara, namun mau di kemanakan perasaan Rara yang masi besar ini.
Hari-hari Rara sepi dan menyedihkan walau ia mencoba melupakan namun sulit, selalu saja yang hadir di hatinya adalah nama Wawan, ia sadar ia sangat bodoh dalam hal ini namun ia juga tidak bisa menghapus Wawan dari ingatannya. Rara membawa luka itu seorang diri, ia tidak memiliki teman yang layak untuk berbagi, hanya pasrah. Sementara cewek lain bersenang-senang bersama kekasihnya, iapun hanya bisa melalui hari-harina dengan mengungkapkan sakit hatinya dalam buku Diarinya, adapun isi kata-kata itu :

'Seharusnya kita tak berpisah . Semua masi rapi dlm ingatanku...
terlalu sulit q terima. Saat itu hari ultahku kau meninggalkanku demi dia, seharusnya kau sabar menungguku, hingga akhirku di dunia ini tiba, tapi kenapa dan mengapa tak sedikitpun aku melukai perasaanmu, selalu menghargaimu, belum cukupkah semua rasa ini untukmu....
@masa laluku....



'Pilihanmu trlalu bahagia di atas penderitaanku
tapi kalian takkan perna sadari ada yg terluka, terluka oleh janji2 yg sudah terucap 
Jika ada jalan untuk mencuri suratan Tuhan aku akan nekat mencari tempat itu, aku ingin melihat kapan dn dimana bahagiaku ada....!!

@sedih yg tk terbendung




Demikain sebagian diari Rara.



Terpuruknya Rara membuat hatinya goyah, dan tak bisa menahan hasutan syetan hingga akhirnya ia mengakhiri hidupnya dengan sebuah pisau yang tergores tepat di nadinya, malam itu juga Rara meninggalkan semua kenangannya dan mungkin takkan ada lagi luka di hatinya, sangat tragis bagi Rara yang selama ini baru menemukan Rasa Cinta yang harus membawanya pada maut, Cinta yang membutakan hati Rara.


 Sebelumnya  Rara Menyempatkan menulis dalam diarinya :

'Selama ini banyak hal yang orang-orang tidak pernah tau
mereka hanya melihat sisi luar tnp melihat isi hati nya
lihatlah orang yang kamu sakitii, 
lihatlah betapa sakit hatinya melebihi sakitnya nadi yg putus,
lihatlah Wawan ini tangan yang pernah kamu genggam, pernah kamu ikrarkan janji di tangannya
tangan orang pernah kamu sayangi lalu kamu sakiti, dia lebih sakit dari orang-orang di sekitarmu,, tidak ada lagi kebahagiaan dia temui setelah kau hancurkan hidupnya,
lihatlah dan ingatlah dlu dia bs tersenyum lepas saat kau blm hadir dalam kehidupannya, namun kini dia sudah tak bisa melihat dunia indahnya seperti itu setelah kau hadir dan melukai hatinya.. puaskah kau sekarang apa kau bisa bahagia setelah melihat aku terluka..'

Rara pun, harus melewati masa kritis di Rs, namun keadaan berkata lain Rara tak dapat terselamatkan lagi, walau dokter sudah berusaha. Terlalu banyak darah yang keluar, kini Rara telah tiada, apakah Rara akan bahagia di alam sana, tidak.. tidak.... Rara tidak akan bahagia, ia akan terus membawa luka hatinya, ia seharusnya tak melakukan hal bodoh ini , Rara semoga Tuhan mengampuni.




           








Note :  Jika anda cinta dan sayang kepada kekasih anda, jaga iya jangan sampai mereka sakit hati. Karena kalian tidak pernah bisa mengukur sampai dimana ke sanggupan seseorang bisa menerima dan melewati luka hatinya, terutama wanita, wanita adalah makhluk lemah yang sudah ditakdirkan, jaga hatinya, hargai cintanya, karena wanita tidak selamanya bisa menjadi kuat, apalagi tentang hati. Janganlah karena ke egoisan sendiri lantas tidak memikirkan orang lain. Laki-laki sejati bukan di lihat dari kekarnya bahunya, namun tepatnya yang mampu mempertanggung jawabkan ucapannya, dan berkomitmen.
Categories:

2 komentar:

  1. Gila sedih banget aku bacanya... Kirain mau kasih kejutan tuh Wawan.. Ternyata beneran ditinggalin ya.. Kejaaammm :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sengaja mbak buat cerpen yang sedih terinspirasi dari teman, makasih ya mbak,,, salam kenal ^_^

      Hapus

Warung blogger