Rabu, 24 Desember 2014

Indahnya kasih tak bisa membeli dunia Manisnya cinta tak mampu mengubah takdir Lembutnya senyum tak dapat menghapus luka Inilah hidup tentang kalah atau menang Dan tentang bertahan atau berjuang Tapi tak harus melukai dan membenci
Tuhan Maha Tau...

Selasa, 20 Mei 2014

Nama itu ada disini
di dalam dada ini
ku simpan rapat dan sangat rapat
senyum itu, ada disini
di otak ini.......begitu manis saat terbayang kembali

Dia............
kini jauh disana tapi.......
Dia pernah ada disini
Di sampingku menemaniku

dia.........
yang mampu merasuk ke hati
mampu menyihir kebencian akan kata cinta

Arrgghhhh aku tak tau
Kenapa dia slalu membuatku damai..........
Di sampingnya aku merasa ada kasih sayang
Di sampingnya ada cinta yang terpendam

Tuhan dialah manusia sederhana yang aku kenal..
Dia itu rahasia........kelak jika dia membaca tulisan ini mungkin akan tertawa
atau mengenang kebersamaan itu

Dia ohh dia
Masi membekas slalu kata-kata marahmu saat aku mulai mengeluh
Namun kembali merayu saat aku mulai meraju
dia  itu slalu buat hariku berseri.....

Sekarang aku hanya bisa melihat dia dalam dunia maya.....
Dunia nyata telah memisahkan kami
walau itu terjadi aku tetaplah slalu mendoakannya
sebab aku sayang dia...............
begitu sayang dia........


 To: best frend

Oleh : Ea lisnawati






Aku


Aku kini mulai bangkit
Dari lemahku....
Dari rapuhku....
Menjejak lebih kuat dari hari kemarin

Berdiri lebih tegap menantang hari esok
Berjalan dengan pasti tanpa gundah
Tak lagi peduli dengan apa disampingku
Tak lagi hiraukan semua bisik-bisik sayu
Yang terus berusaha menjatuhkan

 Lihatlah diriku kini sudah dewasa
Menjalani hidupku......
masalahku.... 
Dan sepiku.....

Tak lagi cengeng seperti dulu
Tak lagi pasrah pada kelemahan

Aku kini berjuang untuk diriku
Untuk mimpiku karena akulah sang pemimpi
Apapun hasilnya itulah anugerah untukku

Aku bersyukur
Tuhan slalu mengujiku
Dengan cinta dan sayang-Nya......



~ Oleh : Ea Lisnawati ~

 

Kamis, 15 Mei 2014

Ku usapkan telapak tanganku ke wajahmu yang pucat
Terlihat ketakutan kehilangan sesuatu dalam diri
Hai sahabatku nafasmu telah mengalir dalam nafasku izinkan aku membelai rambutmu,
Memberi sedikit ketenangan dari pilu rindumu
Aku tau senyum manis merapuh
Tak akan kutinggalkan hatimu yang manangis pilu
Telah terpatri janji pada dalamnya nurani
Akan ikut menyatu dalam kegalauan kasih dalam derita
Meski kekuatan malam hendak menerkam, aku tak peduli, mari ku rangkul kau dalam hangatnya dekapan Merapat merasa dan terdiam dalam ketenangan

Oleh : Ea lisnawati (Rindu merindu)


 Sahabat di Granpa

Masih banyak lagi cerita yang harus kita kisahkan, berada disitu di tempat yang kita anggap adalah pohon rejeki bersama bekerja dari awal mentari hingga redupnya sang senja sungguh indah kebersamaan itu. Namun kita harus merasakan nikmatnya perpisahan tepatnya 14 mei 2014, dua insan manusi yang harus berpamitan dari rekan2 kerja yg masi bertahan dan berpisah menjadi kelompok terpisah.Sulit memang menerima ini namun itulah penyelamatan yg baik menurutku, aku merasa aku terlepas dari kesesakan ruang yang ber AC namun terpelihara induk singa di dalamnya yang siap menerkam mangsa (maaf).

Maafkan kami teman inilah liku-liku kehidupan yang selalu aku jadikan warna warni pelangi yang harus kita tempuhi, kerinduan perpisahan semoga perpisahan ini tidak mejadikan kita saling melupakan banyak kenangan pahit manis, air mata, maupun canda tawa (semuaaa rasa nano nano hehe). Andai kita tersesat jalan, ada اَللّهَ yang selalu memberikan kita Nur Hidayah agar kita sentiasa terus berada di landasan yang betul…
Dan pastinya kita memerlukan teman yang sejati, insan yang sering
berada dipangkuan, bahu membahu di ketika waktu susah dan senang. Yang masih di dalam granpa, mencari rezeki, semoga kalian semua dilindungi اَللّهَ swt, doaku selalu menyertai kalian smua wahai sahabatkuuu.... I miss u all ^_____^



Aku masi selalu salah menilai sesuatu yang aku anggap baik dari seseorang padahal ternyata itu belum tentu baik bagiku seperti firman allah :
"Boleh jadi kamu mencintai sesuatu padahal sesuatu itu amat buruk bagimu, dan boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu amat baik bagimu. Kamu tidak mengetahui sedangkan Allah Maha Mengetahui.” (QS. 2:216)

Sahabat Granpa
miss all

Sabtu, 12 April 2014




Haiii teman2 blogger apa kabar kalian smua????, aku pengen bercerita,,,,,,
cerita ini singkat anehhhh tapi itulah yang ingin aku ulangi, aku catat agar aku bisa mengingatnya ketika aku sudah tua nanti..... :)

Dulu saat aku masi SMA, sering terbayang2 di pikiranku jadi apakah aku kelakkk,, apakah aku bisa menjadi seperti anak2 lainnya yg bisa melanjutkan sampai tingkat perkuliahan,,,??? aku binggung , resah, dan takut semua angan2ku tak tercapai secara aku adalah anak ke-3 dari 7 bersaudara yang satu2nya punya keinginan keras, jadi apapun yang aku inginkan harus aku dapatkan,,,. Dan pada saat kelulusan SMA aku nekat mau melanjutkan studiku sampai ke jenjang S1di makassar, dengan modal nekad orang tua sempat tak merespon bukan karena kemampuanku yang kurang namun karena modal atau biaya sama sekali tidak ada, namun aku terus mendesak , merayu dan akhirnya akupun berjanji pada mereka kelak aku akan berusaha mencari biaya jika modal benar2 kurang untuk kupakai.. dan alhasil orang tuaku merespon, mengizinkan dan masi tetap untuk coba-coba saja sampai dimana kemampuan itu terbatas. Namun semester demi semester aku lalui, memang semua aku hadapi secara tidak mudah dimana aku dan ortu harus mutar otak buat membayar uang semester, uang praktek, uang buku dan terutama uang kehidupan pribadiku sehari2, tapi aku tak menyerah, aku memanfaatkan sebagian waktu kuliahku untuk bekerja di salah satu cafe "cuppa coffe" di jalan sanggir makassar, nah dari sana perjuanganku sangat berat aku rasakan dimana aku satu-satunya karyawan yang harus tinggal di dalam cafe sementara yang lain masuk jam 8 pagi pulang jam 6. Pada jam 3 subuh aku harus bangun untuk memasak, mempersiapkan bahan keperluan cafe, termasuk bahan nasi bakar, membuat nasi bakar untuk di antar ke toko2 kue langganan, mempersiapkan bahan jus di kulkas, bahan cofi, dan daging steak, dan makanan yang akan di hidangkan pada pagi hari sampai sore hari. setelah jam 06 pagi aku sudah stand by di atas motor untuk mengantar nasi bakar, lalu usai itu singgah berbelanja di pasar sentral untuk keperluan dapur, setelah pukul 07.30 pagi aku stand by untuk berkuliah atau berangkat kuliah tepatnya di jl. Rappocini raya atau kampus UIT. Namun jujur saja aku kadang gak sempat mandi atau hanya cuci kaki , tangan dan muka berhiaspun jarang kecuali kalau dosen agak telat masuknya aku masi bisa ke kos berhias dikit agar tidak terlalu kusut wajahku. Aku bekerja  kurang sebulan satu tahun jadi 11 bulan, namun akhirnya aku harus resain karena praktek teknologi sediaan farmasi adalah wajib dan jadwalnya yang mengharuskan kerja kelompok di base camp. Kebetulan orang tua ada modal sedikit dari Allah, maka akupun resain selama 6 bulan, semester pun berlalu dan aku mulai bekerja lagi di salah satu kantor di ANDI TONRO, dan sempat merosot nilai semesterku namun itu tidak jadi masalah yang terpenting aku bisa dapat terus bekerja dan kuliah asal aku tidak malas masuk kelas bagiku itu sudah menyenangkan dan alhasil akupun bekerja sampai aku mendekati semester 7, dan tiba saatnya aku menyusun skripsi akupun resain, mumpung modal sudah ada untuk tambahan uang dari ortu, akupun selesai menyusun proposal, seminar proposal, seminar hasil dan yang terakhir adalah ujian meja. Namun ujian mejaku terhambat sehingga harus pending dari agenda planningku dan lagi-lagi uang tidak cukup dari 0rtu sudah di kirim pas tapi saat di jalani ternyata ada kurangnya terpaksa aku cari kerja lagi, dan alhasil pertolongan Allah datang lagi padaku, akupun bekerja di persiden HP sebagai kasir di sana aku bekerja selama 4 bulan, aku mengumpulkan gajiku untuk menyelesaikan seminar akhirku yaitu seminar hasil dan akhirnya tepat tanggal 06/11/2013 akupun di yudisium di nobatkan sebagai SARJANA FARMASI (S,Farm). Sujud syukurku tidak henti2nya aku panjatkan pada Allah swt yang slalu memberi aku jalan dalam setiap modal nekadku untuk mengapai impianku. Dan semua perjalananku tidaklah mudah , dan melalui berbagai rintangan dan cobaan, harus membagi waktu kuliah dan bekerja, di caci maki bos , menahan lelah, menahan ngantuk, kerja tugas kuliah (bikin TP ketik manual, menghafal untuk respon dan praktek serta belajar ujian tulis maupun lisan dan lain sebagainya), berburuh waktu agar tidak telat ke kampus. Aku tak punya tempat untuk mengeluh kecuali pada Allah, dialah satu2nya saksi perjuanganku. Terimakasih AYAH dan IBUKU atas Restumu engkau menurunkan kekuatanmu ketabahanmu kepadaku memberi aku satu hal yang sangat berarti untukku, i love forever .

Saat Q meyakini mimpiku, maka sluruh alam semestapun membantuku
Add caption

by : Ea lisnawati

Selasa, 08 April 2014

Di malam yang kian hening ini

Di tengah dingin kian menusuk kulit

Membuat hati tak bisa bergeming

Menghadapi cobaan yang kian membelit

Tetes-tetes hujan yang bernyanyi 

Menemani di tengah malam yang sunyi

Di kegelapan yang kian sepi

Ku ingin teteskan air mata

Menghadapi kesedihan yang terus menerpa

Tapi kupercaya

Dialah satu-satunya yang Maha Kuasa

Yang bisa menentramkan jiwa

Menenangkan hati yang berduka membuat aku tak ragu

Dialah satu-satunya yang Maha Tahu

Selalu menjaga dan tak pernah tertidur

Melindungi hamba-hamba-Nya yang bersyukur.

الْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْن ya اَللّهَ

Selasa, 28 Januari 2014

Aku.................
Hanyalah secuil kisah untukmu
Sepotong kenangan
Semisal setetes rintik
Hinggap di bahu
Tersentak lalu tertepiskan

           Kau...........
           Adalah seumpama kertas
           Yang selalu ingin ku ukir
           Tentang sebuah harapan
           Tapi..........
           Aku tau
           Kau terlampau lelah bersamaku
           Lalu raib, hilang............

Dan KITA.............
Pernah menjadi setengah kisah dramatis
Mengabadikan cinta dalam hitungan detik
Diam, membisu lalu terbang.............


Dan KITA...........................
Pernah membungkus janji pada senja
Mengukir nama kita sepanjang angin berhembus
Namun tidak ada kamu, senja membuatku merasa di timbun kenangan
Senja berduka.......sang pemuja telah memilih pergi
dan tak mungkin kembali...............
Senja di pantai losari
BY : EA LISNAWATI







Jumat, 24 Januari 2014

Yang didarat senang memainkan ombak
Menyusuri ombak demi ombak berdeburan lembut di pantai
Kondisi cuaca yang menyingkapkan harapan dan pengharapan
Bersama sinar sunlight yang menyingkap petang

Mereka yang berdiri memainkan selancar
Mengarungi ombak demi ombak
Pada pandangan yang ada
kemampuan ombak memecah
Perasaan campuk aduk antara tertarik dan takut

Akankah guncangan yang kuat dan mengejutkan
pada pertemuan ombak tak terduga
membuat selancar hilang, mengapung
Ataukah bertahan 

Akankah kesenangan belaka
Seolah-olah sebuah jendela telah terbuka
Kedunia yang tak terbayangkan....
Ombak nampak melupakan kenyataan ini
Ketika membuat keputusan
Ombak tak berwujud, seperti kekuasaan tak terbatas
 

Nelayan, pelaut dan beberapa kisah sedih
Dimainkan seolah menjadi teman lama
Ombak demi ombak adalah
Sebuah rumah simpang siur tak terhenti

Serupa dengan hidup tak ada yang dapat merubah takdir
Tak ada yang dapat menghentikan masalah
Selain pada Tuhan yang agung.





By : EA LISNAWATI








hujan mengitari alam yang hijau
Tik..tik..tik...
Bunyi hujan ibarat nada nyanyian
Bunyinya bergelombang
Seiring angin yang berlalu lalang di udara
Dahan-dahan bergoyang menyambut gemuruh
Kebun, pohon, dan genting, semua basah...

Tik..tik..tik...
Bunyi hujan adalah kesempurnaan cinta
Dalam hidup ada hujan, ada basah, ada air
Ada kesempurnaan.....

Tik..tik..tik...
bunyi hujan
Hujan tak pernah salah
Tanah longsor bukan salah hujan
Banjir melanda bukan salah hujan
Padi terendam lalu mati bukan salah hujan
Hujan adalah berkah....

Syukuri hujan dalam setiap langkah
melangkah dan terhalang hujan
Jangan salahkan hujan
Tapi berusaha bagaimana cara menagani hujan

Hujan adalah hukum alam
Bersyukurlah memiliki hujan
Memiliki tanah indonesia
Memiliki alam hijau
Memiliki iklim tropis

Hujan...hujan...turunlah....
Aku bersyukur setiap tetesmu
Dapat menghidupi berjuta isi alam





BY : EA LISNAWATI


















































































































































































Selasa, 21 Januari 2014

Masih terasa sisa-sisa luka 
terus membekas menyayat-nyayat hati
Dari hari ke hari
Aku diam dan terus diam
Saat aku terbangun aku sendiri
Tanpa Kau Menyapa lagi

Aku tak tau mengapa engkau berubah
Mengapa seketika engkau lenyap dalam pandanganku
Padahal cintaku telah aku rasa begitu indah bersamamu
Aku terlukaa......

Kau buat semua begitu indah
Hingga Aku harus terjatuh begitu dalam
Saat kau pergi jauh meninggalkan cinta
Aku sakittt.....

Tahukah kamu, Aku sangat ingin terus bersama
Aku ingin merasakan suka dan duka bersama
aku ingin mengisi hari-hariku bersama
Itulah keinginan yang besar untukmu

Tahukah kamu, mengapa aku diam
Karena aku tau kamu begitu keras, kamu ego tapi aku mencintaimu
Aku tau kamu butuh diriku tapi kamu tak mampu mencintaiku
Namun aku harus pasrah bahwa Sang
Khaliklah penentu sgala-galanya.............













BY : EA LISNAWATI S,Farms

Selasa, 01 Oktober 2013

blogku maafkan aku sudah agak lama aku tak mengisimu dengan tulisan 10 jariku,,,, bukan aku menggabaikanmu hanya kesibukan yang mulai menguras tenagaku hingga tak ada kesempatan membuka dan bahkan untuk menengokmu,,,,, banyak sekali cerita yang ingin ku ceritakan di dalammu tapi yakinlah suatu hari engkau akan  tahu seperti apa cerita yang terpendam selama ini,,, engkau akan bersilau kembali, menemani hari-hari bercerita melukis dunia kita... miss u. :)

Minggu, 18 Agustus 2013

Cinta...........
Setiap saat bisa melukai hati....
Setiap saat bisa melara jiwa....
Setiap saat bisa indah.......
Setiap saat bisa pergi.....

Suka duka kadang ada
Setiap manusia akan melewati semua
Setiap persoalan pasti melintas
Kehidupan tidak lah kekal

Jiwa merintih ketika pergi
Hati menangis ketika hilang
Sebab cinta bukanlah air
Yang bisa kering di musim kemarau
Tapi cinta adalah rasa, rasa yang abadi
Yang akan terus membekas

Maafkan aku
Bukanlah niat hati
Tuk menyakiti dan mengecewakanmu
Namun, ku harap kau mengerti
Kadang aku khilaf melukai perasaanmu.......

Maafkan atas pertengkaran kita.....


BY :Ea lisnawati





banyak masalah yang muncul dalam hubungan kita, pemicunya kadang2 sulit untuk kita sadari....

Ego..... adalah dua sifat yang sulit di satukan, karena masing2 memiliki sifat yang berbeda, pertentangan setiap saat terjadi...

Namun perlu kita sadari, bahwa setiap masalah itu adalah pelajaran, bukan untuk di hindari tapi di hadapi...

Terima kasih Tuhan, menjadikan maslah setiap saat untukQ, aku bersyukur dengan ini semua, meski terkadang harus perih, sedih dan galau, tapi semua adalah pelajaran bagaimana agar bisa memperbaiki kesalahan, mengisi kekurangan dan menjadikan cinta itu indah....

Cinta.... Cinta... Ada apa dengan cinta


by sean angel..........

Jumat, 09 Agustus 2013

Saat ini aku tidak tau harus bilang apa, kesedihan yang terus ku jalani, sendiri tanpa siapapun, semua yang mencintaiku satu persatu lenyap meninggalkan diriku. Semua ini rasanya sangat menyiksa diantara  memendam kebencian dan kemarahan. kalian tak pernah au bagaimana aku membutuhkan kalian saat aku disini rindu kalian jauh, kalian tak pernah mengingatku lagi, apakah aku harus sendiri dan sendiri lagi,

Kamis, 06 Juni 2013

     Sudah tiga jam aku terpaku disini menunggu dan menunggu, seperti katamu tadi lewat via telepon bahwa kau akan hadir malam ini. 

    Ku hibur diriku dengar mendengarkan lagu dari radio hanphone kulu-kuluku. Malam ini ulang tahunku disini sudah tersedia sekotak tar dan lilin yang masi utuh belum tersentuh korek api. Ia sepertiku tak sabar menunggumu, tak sabar melihat sosokmu dari balik pintu bersama senyum manismu yang tidak asing untukku, yang selalu membuatku merindukanmu.  
   Tiap saat ku lirik jam tanganku kaupun tak kunjung datang hati merawang jauh di langit dengan seribu tanya mengapa kau tak jua hadir.  Sayang malam ini tak istimewa, tak ada tamu dan tak ada sajian apapun hanya kita dan sekotak tar, dan minuman segar. Sebentar lagi 8 februari akan tiba, mengapa tak juga kau hadir. Aku mengambil hanphone, kutekan tombol, tertera calling ke nomormu. Namun ternyata apes, pulsa tak cukup lagi untuk menghubungimu. 
    Malam semakin kelam dan sunyi, hanya desingan kendaraan satu persatu terdengar, berharap satu diantara desingan itu adalah suara Honda kesayanganmu. Tapi ternyata itu Cuma harapku saja. 
     Kembali aku merangkul kue tar ini ku cabut satu persatu lilin yang mengitarinya lalu ku masukkan dalam kulkas. Aku melangkah ke kamar dengan gontai, tak terasa sebulir turun jatuh di lantai di susul sebulir lagi di sebelahnya, lama-lama berbulir-bulir lagi, pikirku tak bisa di ajak berdamai rasa kecewa yang teramat dalam. 
     Kubaringkan tubuhku dan ku benamkan mata dalam kesunyian hingga ku terlelap dalam keheningan. Jam deker  berdering, pertanda subuhpun tiba, aku melirik hanphone berharap ada sms dari Rio, namun yang ada hanya sms dari sahabatku meri ‘sweet seventeen say, semoga sukses dan langgeng bersama Rio’.  
'Rio bagaimana aku bisa langgeng mery, malam ini saja tak ada ucapan darinya, apa ini yang di bilang langgeng, semoga saja doa’mu di jamah Allah mer, sending…, akhirnya sms balasan terkirim juga.  

Tepat jam 08.30  aku sudah berada di kampus, pagi kali ini aku temakan ‘emosi’, ya aku tak ingin bertemu Rio. Aku masi benci padanya, kemana ia semalam mengapa mengingkari, mengapa juga tak sms, aku amat emosi. 
 
      Namun hingga sorepun aku tak juga mendapat kabar dari Rio di kampus, aku kangen padanya, apa dia sudah berubah?.
     Aku menanyakan kepada teman-temannya namun mereka juga tidak tau. Ku coba menelpon ke nomornya namun nomornya tidak aktif, aku sangat khawatir ada apa dengan Rio.
Ya Allah aku harus mencari Rio kemana, di kontrakannya pun Rio tak aku temukan.
        Sebulan sudah aku terus mencari Rio, bersama Mery kawanku yang selalu setia menemaniku, namun hasilnya tetap nihil Rio menghilang entah kemana, ibarat di telan bumi. aku sangat sedih, frustasi dengan kepergian Rio. 
'Kemana kamu Rio, mengapa kau tega meninggalkanku tanpa kabar apapun, apa kau lupa padaku yang sudah 6 bulan setia menemanimu, tidak kah kau tau besarnya cinta ini untukmu, selama 6 bulan apakah tidak cukup kenangan yang kita lalui, Rio dimana kah kau berada'

        Waktu demi waktu terus bergulir, aku tak boleh diam saja, aku terus mencari tau keberadaan Rio. Aku mendatangi rumah orang tuanya, dan mereka tak mau memberi tahuku, walau aku tau mereka mungkin tak suka padaku tapi aku berusaha membujuk agar keluarga Rio mau jujur padaku, satu persatu aku datangi termasuk sepupu-sepupu Rio, namun aku kecewa mereka sengaja tak mau mengatakan. Aku semakin sedih tapi aku tak menyerah sampai disitu.  

           Setahun sudah berlalu, seperti kataku aku tak mau menyerah mencari tau keberadaan Rio, hingga suatu hari aku nekat menyewa sebuah penginapan di kota asal Rio. 


       Aku berniat hendak mengikuti kemana perginya orang tua Rio, hanya satu harapanku aku harus berhasil dengan usaha ini. Aku terus membuntuti orang tua Rio, hingga aku berhasil mengikuti mereka menuju sebuah tempat terpencil, aku tak tau tempat itu menuju kemana, yang aku tau disana ada sebuah tembok besar tak berpenghuni di sekelilingnya ada pagar beton dan sedikit pohon yang rindang. 


        Aku bertanya-tanya apa yang mereka cari disana.  Aku terus mendekati dan perlahan-lahan hingga aku terpekik dengan sebuah tangan yang meremas pundakku dari belakang, dengan gemetar aku membalikkan wajahku, rupanya pak polisi dengan seragamnya yang lengkap,

   
    ‘Hei non, kenapa kamu mengintip disini, kamu siapa ayo ikut aku kedalam'. 
'Titiiidak pak, ak..akku hanya ingin memastikan tempat apa ini soalnya saya penasaran pak,' aku terbata-bata,


'Hah alasan kamu ayo ikut saya ke dalam',
'Pak benaran tolong lepaskan saya, saya benar-benar hanya penasaran pak, saya melihat gudang ini antik dengan suasana yang sepi pak membuat saya penasaran, hanya itu saja kok pak''.

 'Baiklah, saya terimah alasan kamu, tapi kamu tidak boleh sembarang main kesini, ini tempat terlarang hanya orang-orang tertentu yang boleh kesini, mengerti kamu..!'


 'Baik pak, maaf ya pak, permisi pak..! 
Sayapun berlalu dengan penasaran saya yang dalam, dan keyakinan saya bahwa Rio ada di dalam sana. 
Bunyi Dering hanponku mengangetkanku, Meri menelponku, 

‘Ya halo Meri ada apa?’ 

‘Hana sayang kamu kemana sih, kenapa dua hari ini kamu tidak masuk kampus’!

 'Maaf ya Mer, aku lagi kurang enak badan, jadi aku cuti dulu beberapa hari, ya udah Mer aku mau istirahat dulu ya,  

   ‘ ehh,,tunggu…! 

 Tiba-tiba aku langsung menutup hanphoneku aku tak mau Meri tau apa yang aku lakukan sekarang, aku berusaha berjuang sendiri tanpa sepengetahuan siapaun. 


        Kembali aku memandang tembok besar itu, aku mendekati lagi dengan hati-hati aku bersandar di tembok itu, batinku semakin kuat mengatakan kalau Rio ada dalam tembok besar itu, tapi apa yang Rio lakukan di dalam sana, untuk apa dan dengan siapa, aku penasaran. 
Lalu aku menuju perkampungan warga, aku bertanya pada seorang ibu.
'Bu, Permisi mau numpang nanya boleh ya Bu…?' 
'Ohh iya silahkan Nak ada apa.. !
'Begini Bu, saya orang baru disini dan saya tertarik dengan suasana tembok besar yang disana itu, kalau boleh tau itu apa ya bu,?.. 

Oohh.. itu penjara nak, disana tempat orang-orang yang di hukum atau di kurung saat melanggar hukum'. 

'Ooh jadi itu penjara ya bu, makasih ya informasinya Bu..!'
'Ya nak..memangnya dari mana ya nak kok tidak pernah tau lokasi disini?'
Ohh saya dari Sulawesi bu, saya ke sini mau cari teman saya, saya permisi dulu ya bu'
Oh iya nak, hati-hati ya.. Iya Bu’ makasih'

'Penjara....?'
Hatiku bertanya-tanya.
Lalu apa kesalahannya, selama ini Rio baik-baik saja, anaknya baik dan sopan, lalu mengapa, ada rahasia yang tidak aku ketahui. 

Aku segera, menelpon Meri, namun belum sempat dia angkat aku sudah menutupnya kembali sebab mobil orang tua Rio sudah melintas di depanku untung mereka tak mengenaliku.

Aku segera mendekati tembok itu, aku memeluknya, aku merindukan Rio yang ada di dalam sana, dia pasti juga sangat merindukaknku, dan aku yakin itu. 

Aku memetik satu tangkai bunga kertas, lalu ku sodorkan di bawah tembok itu, semoga Rio merasakan kehadiranku di balik tembok ini. Aku berdo’a setelah itu aku mengambil sebutir batu, aku mengariskan di tembok itu. Aku sengaja menulis garis untuk menandai berapa banyak aku berkunjung disana.  Meri menelponku lagi, 

'Halo Meri',

Halo Hana kamu dimana aku ke kontrakanmu ya.., aku khawatir dengan keadaanmu Han..! 
‘Meri, aku sekarang ada bandung, kamu jangan kuatir, aku baik-baik saja’ 
‘Whattt….! Kamu ngapain di bandung kamu bohong tadi, kamu kenapa tidak kasi tau..! 
‘Maaf Mer, aku ingin caritau Rio sendiri saja, aku tau sekarang Rio dimana’ 
‘Apa kamu tau Rio, dimana Hana, dimana Hana kasi tau aku'. ‘Besok aku kasi tau kamu, uda dulu ya Mer, aku mau pulang daa..! aku menutup telpon dan menuju penginapanku. 


Aku menerawang ke langit-langit kamarku, mencoba memecahkan teka-teki ini, aku mengambil foto Rio, aku memandangnya, memeluknya hingga aku terlelap. 

Esok harinya, aku datang di tembok besar dan memeluk tembok itu, seolah Rio pun memelukku dari balik tembok itu, dan lagi-lagi aku di kejutkan dengan tangan seseorang di bahuku, tersentak kaget aku segera balik, dan kali ini bukan pak polisi yang kemarin menegurku, tapi kali ini mamanya Rio.

Aku seperti di sambar geledek, diam dan tak berkutik, tetes air mataku tak aku rasakan lagi menetes, badanku kaku seakan ingin jatuh. 

'Nak, apa kamu baik-baik saja'

 Kali ini suara itu mengagetkan aku.  Mamanya Rio menyentuh pipiku, dan menghapus air mataku, seakan mengerti dengan apa yang aku rasakan.

Aku langsung memeluk mamanya, dan diapun seolah ikhlas aku merengek di pundaknya. 
'Maafkan ibu, nak,.. selama ini ibu tidak memberi tahukanmu tentang Rio'
'Bu, Rio ada dalam sana kan Bu, Bu kenapa Rio tidak mengabari aku, kenapa Rio menyembunyikan dari aku Bu,'
 Aku menangis dan sulit ke rendahkan tangisku. 

'Tapi kamu jangan menangis dengan menangis ibu takut menceritakan kejadian Rio'

Aku menahan isak meski sesak rasanya, aku coba tenang dan siap menerima cerita dari mamanya Rio. 

‘Nak Hana, ini adalah permintaan Rio, agar jangan sampai kamu tau tentang hal yang menimpahnya, tapi karna kamu sudah berusaha sekuat-kuatnya untuk mencari tau Rio, ini membuktikan bahwa kamu benar-benar tulus mencintainya,’  

Bu, aku sangat mencintai Rio Bu, aku tidak bisa melepaskan Rio begitu saja, apapun keadaannya Rio tetaplah Rio yang baik yang aku kenal Bu,..!

‘Baiklah Nak, setahun yang lalu, Rio, sempat terperangkap dengan narkoba, dia di tangkap polisi di kontrakan sebagai pengedar narkoba, namun dia tidak memakainya hal itu menyeretnya sampai berada dalam bui ini..!'

           Aku sangat kaget, serasa tidak percaya dengan semua perkataan mamanya Rio, selama enam bulan aku menemani Rio mengapa banyak hal yang aku tidak tau pada dia. Aku benar-benar kaget sekaligus menyesal kenapa aku tidak bisa menjaga Rio dengan baik sebelum ia terperangkap dengan barang haram itu. 


'Sekarang, apa boleh bertemu Rio bu, aku sangat merindukannya, aku ingin menyapa Rio Bu'

'Percuma Nak, Rio tidak pernah mau bertemu dengan siapapun bahkan dengan kamipun Rio enggan' 

        Aku semakin sedih mendengar kisah kekasihku, sekaligus aku bersyukur karena mamanya Rio sudah bercerita, kini aku merasa sedikit legah. 


         Hari itu, aku rasa aku harus balik ke Sulawesi, walau berat aku meninggalkan Rio, tapi aku berjanji aku akan setia menuggu Rio. 


    Sebelum berangkat ke bandara aku mampir ke tembok besar itu lagi, aku ingin pamit pada Rio sembari mengambil sebutir batu, dan mencoret sebuah garis di dinding itu. Disana sudah terdapat 6 garisan tandanya sudah enam kali aku berkunjung di sana. 


      Aku memeluk tembok itu, aku merasakan ada sesuatu di bahuku, aku tau, itu adalah pak polisi atau ibu Rio, namun aku tak kaget lagi malah aku membiarkan tangan itu terus di pundakku. Sambil membelakanginya aku berkata’ 


'Biarkan 5 menit aku memeluk tembok ini pak, aku ingin pamit pada kekasihku'

Dan tangan itu tak kunjung melepaskan bahuku, rasanya sudah puas, aku membalikkan wajahku menghadap orang itu. Disana ada wajah yang sedikit  asing kupandangi mungkin karena sedikit berubah pada kumisnya dan rambutnya,. 

‘Hana sayang, apa kamu tak mengenaliku, ini aku sayang..'

Sedikit ku miringkan wajahku dan mendekati wajah laki-laki di depanku, 

‘Rioo,...., apa benar ini Rio,’ 

Aku langsung menghamburkan diriku kepelukan Rio, aku memeluk Rio se erat-eratnya sambil terus memanggil-manggil namanya.

 ‘Iya, Hana sayang ini aku, Rio kamu, maafkan aku sayang membuatmu menderita selama setahun ini, 


‘Rio, aku yang salah, aku tidak bisa menjaga kamu, aku gagal menjadi kekasih yang bisa memperhatikanmu’ 

‘Tidak Hana, aku yang salah, ini adalah kekhilafanku, aku yang tidak pantas untukmu Hana,'

‘Tidak Rio, aku tidak mau kau melepaskan cinta kita, aku mau kita tetap seperti dulu, tidak ada yang berubah Rio'

   'iya Hana sayang, makasih ya, peluk lagi sayang'


  Akupun memeluk Rio, dan tiba-ttiba dari arah belakang terdengar suara… 


'Happy birthday to you, Happy birthday to you Happy birthday to you…’ 

aku benar-benar kaget meri dan keluarga Rio semua menghampiri kami.

‘Selamat ulang tahun sayang, selamat ulang tahun sayang, semua berkata seperti itu, Aku tersentak kaget, siapa yang ulang tahun, aku mencoba mengingat-ngingat ya ternyata hari ini tanggal 8 februari, aku lupa kalau hari ini ulang tahunku. 

       Aku melirik Rio, begitu dalam pandangannya padaku, seakan memiliki makna, aku tak dapat menahan air mataku, antara bahagia dan terharu.


          Rio mengucapkan selamat ulang tahun padaku dan meminta maaf karena ulang tahunku setahun yang lalu dia telah mengingkarinya.


      Namun aku sudah melupakan semua itu, aku memaafkan Rio, aku berterima kasih pada Tuhan telah memberi kisah yang Indah hari ini, berterimah kasih pada Rio dan keluarganya karena telah merancang hari ini menjadi special. Karena ternyata Rio sudah bebas dari kemarin dan saat mamanya bertemu aku sebenarnya dia sudah melihat dan menyaksikan kami dari arah yang jauh sehinnga aku tak melihatnya. 


      Dan aku berterima kasih pada sahabatku Meri yang setia menguatkan aku selama terpuruk satahun ini dan ternyata Meri sudah tau tentang Rio hanya saja dia berusaha menutupi semua dariku karena permintaan Rio. ahh tega bangat Meri, dia juga yang memberi tahu kepada keluarga Rio kalau aku berada di kota ini, benar-benar hari ini aku bahagia, telah menemukan kembali cintaku.



Sekian
Aku tak cukup baik, ya aku tau itu!
Dari dulu, aku sadar akan itu, lalu mengapa? bukankah aku sudah memperingatimu sejak awal! kau tak bisa menerimaku seperti ini, lalu apa ? Karena dia yang bertandang gelar SKEP dan aku yang biasa-biasa saja, ?
Apa aku tak pantas? ya tak apalah, ini diriku, ini hidupku!
Kau datang untuk mengenalku kan?
Kau datang untuk mengenalku lebih dalam kan?
Atau kamu datang hanya karna sekedar penasaran! Aku tak perduli kau datang seperti apa, yang aku inginkan adalah menjadi diriku sendiri.

Kau serangga....
Apa kamu muak ya,? aku tak peduli kata kamu, yang aku tau aku ingin bermigrasi dalam duniaku sendiri. Jika kamu tamu dalam duniaku, jadilah tamu yang baik. Tapi kenyataannya kau hadir ibarat SERANGGA, kau ambil semua ekosistem hidupku, dengan melenyapkan seluruh kekuatanku, kau patahkan sayap-sayapku, hingga aku terpontang-panting mengembara. Kini ku tak bisa terbang lagi, kau hadang seluruh tujuanku, hingga aku harus menjadikanmu musuh terbesarku. 

Kini aku bersiaga...
Tapi tidak, musuh itu tak baik, kata ayahku janganlah mencari musuh,.... . Lalu apa ? apa yang aku harus lakukan untukmu, untuk membalas setidaknya untuk membuat sayapku sedikit tersenyum di alam sana untukku! Ya aku tak ingin punya musuh, apalagi padamu tamuku dalam duniaku, kau tak layak ku jadikan musuh, tapi kau pantas di sambut, sedikit senyum merona kepalsuan. Aku akan menyambutmu, ya aku sudah menyiapkan segelas madu asli, secangkir susu kental, ini untuk siagaku!
Aku tak ragu lagi...kelak kau hadir aku telah tulus MELENYAPKANMU....
Maafka aku, maafkan aku, agar kelak tak ada lagi tamu serangga sepertimu. 


 


 

Rabu, 05 Juni 2013


Pandanglah malam ini
Sebab beginilah dan inilah hidup
Jangan menyesal
Dalam jangkanya yang singkat ini
Terletak semua kenyataan dan kebenaran

Kebahagiaan dalam perjalananmu
Kedukaan dalam perjalananmu
Kemuliaan dalam perbuatanmu
dan kemegahan dalam karyamu

Sebab kemarin hanyalah mimpi
dan hari esok hanyalah bayangan
Kenyataan yang sesungguhnya adalah hari ini
yang menjadikan hari kemarin adalah mimpi yang bahagia

Jam 23.59 batas antara hari kemarin dan hari esok
Berpisahnya waktu menjadi mimpi indah dan bayangan yang berpengharapan
inilah detik- detik hidup yang benar-benar hidup

Semaikanlah hari esokmu dengan harapan yang indah
Penuhi waktumu dengan kenangan manis
Sambutlah dengan senyum tiap detik-detik hidup
Inilah Salam kepada Mentari......




By : 

Ea Lisnawati

Puisi sederhana ini sengaja ku cipta karena mengenang masa kecilku saat bersama almarhum nenek di toraja, dikala pagi-pagi buta aku duduk di teras sambil memakai selimut dan memandang mentari yang muncul tepat di depan mataku. semua masi teras hangat di ingatanku. :)

Referensi image :http://warihfirdausi.blogspot.com/2011_01_01_archive.html






Warung blogger